PETIK LAUT/ BERSIH DESA
DESA RANDUPUTIH KECAMATAN DRINGU KAB PROBOLINGGO
Kebudayaan, dari mana pun asalnya, sejatinya adalah hasil karya manusia yang mengandung nilai-nilai luhur di dalamnya. Termasuk kebudayaan Jawa yang tidak hanya indah dalam penampilannya, tetapi juga mencakup pembelajaran penting bagi kita semua. Salah satu hikmah yang bisa dipetik dari berbagai bentuk kebudayaan Jawa adalah nilai-nilai integritas yang jadi inti dari sikap antikorupsi.
Selamatan adalah tradisi hingga kini masih banyak dijalankan oleh sebagian besar masyarakat Jawa. Merupakan salah satu upacara adat yang dilakukan sebagai bentuk rasa syukur atas anugrah dan karunia yang diberikan oleh Tuhan. Istilah Selamatan sendiri merupakan istilah yang berasal dari bahasa Arab yaitu Salamah yang berarti Selamat. Dalam prakteknya, Slametan dilakukan dengan mengundang Banyak Orang..
Secara Tradisional acara selamatan dimulai dengan doa bersama dengan duduk bersila diatas tikar melingkari nasi tumpeng dengan lauk pauk.
Kebutuhan Orang-orang Jawa akan Keselamatan, Keamanan, Kesejahteraan, Ketentraman serta Kedamaian dalam hidup menciptakan sebuah sistem kepercayaan (Animisme dan Dinamisme). Sistem kepercayaan Animisme dan Dinamisme teramat melekat dalam kehidupan Masyarakat Jawa.
Islam masuk dan mempengaruhi kepercayaan orang jawa, keadaan itu tidaklah menghapus keseluruhan sistem kepercayaan nenek moyang . Dari sini terciptalah percampuran atau akulturasi antara Agama pendatang dengan kepercayaan nenek moyang. Dalam hal ini, ritual Selamatan adalah salah satu tradisi hasil akulturasi budaya yang masih tetap dilestarikan hingga saat ini.
Allah yang maha Kuasa. Mengingat tujuan utama diadakannya ritual ini adalah keselamatan, tradisi Selamatan dalam praktiknya dilakukan hampir disetiap kejadian yang dianggap penting oleh orang jawa. Misalnya Kelahiran, Kematian, Pernikahan dan lain-lain. Sedangkan Selamatan Bersih Desa (“pembersihan desa”), berkaitan dengan integrasi sosial desa.
Seiring dengan berjalannya waktu , Pemerintah Desa Randuputih di kala itu,
Pada Zaman Pemerintahan Kepala Desa Asbun Astrorejo pada tahun 1953, beliau Menggagas Sebuah Tradisi untuk melestarikan Kebudayaan yang ada sekaligus bentuk rasa Syukur dari Nelayan, Petani, Pedagang, Pegawai, Buruh, dll atas Nikmat yang dikaruniai oleh Tuhan Yang maha Kuasa,
Maka sejak saat itu dikemaslah dengan sebuah Tradisi yang bertajuk Bersih Desa/ Petik Laut, dimasa Kepemimpinan Kades Asbun Astro Rejo selama 20 Tahun, hampir tiap Tahun Beliau melaksanakan Kegiatan Bersih Desa / Petik Laut, yang Ketika itu Acaranya berpusat di Balai Desa Randuputih dan Pantai Desa Randuputih, acara Bersih Desa / Petik Laut di Kemas dengan Acara Sederhana. Mengundang Sebagian Warga dan Tokoh Agama serta Tokoh Masyarakat Berkumpul untuk doa Bersama (Do’a Khusus Sapu Jagat yang Beliau Lantunkan sendiri ) yang dilanjutkan dengan acara Larung Sesaji. Dengan Gending Suma Elang.
Pada Jaman Pemerintahan Kepala Desa Isfari Sidik Sejak Tahun 1968 s/d 1998. Tradisi Bersih Desa/ Petik Laut Tetap dilaksanakan namun tidak dilaksanakan Setiap Tahun , pada masa Pemerintahan Kepala desa Isfari Sidik Bersih Desa/ Petik Laut dilaksanakan selama 5 kali dengan konsep acara yang juga Sederhana Mengundang Sebagian Warga dan Tokoh Agama serta Tokoh Masyarakat Berkumpul untuk Doa Bersama yang dilanjutkan dengan acara Larung Sesaji.
Pada Zaman Pemerintahan Kepala Desa Drs.H Totok Hariyudi Kurnianto, Tahun 1999 dilaksanakan Bersih Desa /Petik Laut dengan Konsep yang lebih Meriah ,,
Dengan susunan Acara yang lebih Detail
- Acara di mulai dengan Khotmil Quran
- Ziaroh para leluhur Desa (Oleh Keluarga Kepala Desa)
- Sesajen yang akan dilarung terlebih dahulu ditaruh di Balai Desa , yang selanjutnya di arak menuju Pantai Randuputih yang di iringi oleh Beberapa Barisan:
- Barisan Pertama Kepala Desa beserta Istri yang di apit Oleh 2 Pemuda yang membawa Tombak.
- Barisan Perangkat Desa berserta Istri dan Suami
- Baris Pembawa Sesaji dari Unsur Pemuda dan Pemudi Pilihan
- Kenong Telok
- Pawai Budaya dari berbagai Unsur
- Sampai di Pantai Randuputih diadakanlah acara Ritual yang dikemas sebagai berikut:
Pra Acara : Sesajen yang telah sampai di taruh di Sebuah Betet yang terbuat dari Pohon Pisang.
- Pembukaan Acara
- Sambutan Kepala Desa
- Ngaji Tujuh Surat
- Doa Bersama ( Do’a Sapujagat Pelepasan Ayam Pilihan )
- Proses Larung Sesaji Proses Larung Sesaji di iringi lantunan Gamelan Wayang Kulit Sukmo elang
- Hiburan :
- Ketoprak Sri Rama
- Ketoprak Surya Kemala
Di Zaman Pemerintaha Drs H Totok Hariyudi Kurnianto Bersih Desa/Petik Laut dilaksanakan 2 kali pada tahun 1999 dan Tahun 2003 dikemas dengan Konsep Acara yang Sama serta di Hadir Oleh Bupati Probolinggo (Drs H Hasan Aminuddin)
Pada Zaman Pemerintahan Kepala Desa Heri Sugiarto , Tahun 2010 dilaksanakan Bersih Desa /Petik Laut dengan Konsep yang lebih Meriah , Dengan susunan Acara yang lebih Detail
- Acara di mulai dengan Khotmil Quran
- Ziaroh para leluhur Desa (Oleh Keluarga Kepala Desa)
- Sesajen yang akan dilarung terlebih dahulu ditaruh di Perahu yang telah dibuat dengan Start Rumah Kepala Desa yang selanjutnya di arak menuju Pantai Randuputih. (yang di iringi oleh beberapa Barisan)
- Barisan Pertama Kepala Desa beserta Istri yang di apit Oleh 2 Pemuda yang membawa Tombak.
- Barisan Perangkat Desa
- Barisan Pembawa Sesaji dari Unsur Pemuda dan Pemudi Pilihan
- Kenong Telok
- Pawai Budaya Perwakilan dari 13 Rt yang ada di Desa Randuputih (dengan Panjang barisan Hampir 1.000 Meter)
- Sampai di Pantai Randuputih sambil menunggu barisan Pawai Budaya dari Urutan 01 s/d 13 , dilanjutkan acara Ritual yang dikemas sebagai berikut:
- Pembukaan Acara
- Sambutan Kepala Desa
- Ngaji Tujuh Surat
- Doa Bersama ( Do’a Sapujagat Pelepasan Ayam Pilihan )
- Proses Larung Sesaji di iringi lantunan Gamelan Wayang Kulit Sukmo elang
- Hiburan :
- Ketoprak Sri Rama
- Musik Elecktone
Pada Zaman Pemerintahan Kepala Desa H.Sukandar , Tahun 2015 dilaksanakan Bersih Desa /Petik Laut dengan Konsep yang sama dengan Kades Heri Sugiarto
Dengan susunan Acara yang lebih Detail
Pra Acara di mulai dengan berbagai Lomba
- Acara di mulai dengan Khotmil Quran
- Ziaroh para leluhur Desa (Oleh Keluarga Kepala Desa)
- Sesajen yang akan dilarung terlebih dahulu ditaruh di Perahu yang lebih Modern , dengan Start Rumah Bapak Sagi,, yang selanjutnya di arak menuju Pantai Randuputih. (yang di iringi oleh beberapa Barisan)
- Barisan Pertama Kepala Desa beserta Istri yang di apit Oleh 2 Pemuda yang membawa Tombak.
- Barisan Perangkat Desa berserta Istri dan Suami
- Barisan Pembawa Sesaji dari Unsur Pemuda dan Pemudi Pilihan
- Kenong Telok
- Pawai Budaya Perwakilan dari 13 Rt yang ada di Desa Randuputih (dengan Panjang barisan Hampir 1.000 Meter)
- Sampai di Pantai Randuputih sambil menunggu barisan Pawai Budaya dari Urutan 01 s/d 13 , dilanjutkan acara Ritual yang dikemas sebagai berikut:
- Pembukaan Acara
- Sambutan Kepala Desa
- Ngaji Tujuh Surat
- Doa Bersama ( Do’a Sapujagat Pelepasan Ayam Pilihan )
- Proses Larung Sesaji di iringi lantunan Gamelan Wayang Kulit Sukmo elang
- Hiburan :
- Musik Elecktone
- Ketoprak Rukun Budaya (Resepsi Besrih Desa/PetikLaut)
Di Zaman Pemerintaha H.Sukandar Bersih Desa/Petik Laut dilaksanakan 2 kali pada tahun 2015 dan Tahun 2018 dikemas dengan Konsep Acara yang Sama serta di Hadir Oleh Bupati Probolinggo (Drs H Hasan Aminuddin)
Pada Zaman Pemerintahan Pj Kepala Desa Mistaful Hudan SH , Tahun 2024 dilaksanakan Bersih Desa /Petik Laut dengan Konsep lebih meriah dengan susunan Acara yang lebih Detail , serta ditetapkan Bersih Desa/Petik Laut yang ke 31, dan juga Penetapan
“PRABU RANDUPUTIH” (Pawai Rampak Budaya Randuputih)
Pra Acara di mulai dengan berbagai Lomba ( Loma Cerdas Cermat Desa, Lomba Kebersihan Lingkungan , Lomba Hias Perahu, Lomba Pawai Budaya dll )
- Acara di mulai dengan Khotmil Quran
- Istoghosah yang dilanjutkan dengan Ziaroh para leluhur Desa (Dikuti oleh Semua Panitia dan Tokoh Agama serta Tokoh Masyarakat maupun Pemuda)
- Sesajen yang akan dilarung terlebih dahulu ditaruh di Perahu , dengan Start Depan Rumah Bapak Sagi Rt.02/01 , selanjutnya di arak menuju Pantai Randuputih. (yang di iringi oleh beberapa Barisan)
- Barisan Pertama Kepala Desa beserta Istri yang di apit Oleh 2 Pemuda Pembawa Tombak.
- Barisan Perangkat Desa beserta Istri /Suami
- Barisan Pembawa Sesajen dari Unsur Pemuda dan Pemudi Pilihan perwakilan Rt
- Kenong Telok
- Pawai Rampak Budaya “PRABU RANDUPUTIH” Perwakilan dari 13 Rt yang ada di Desa Randuputih (dengan Panjang barisan Hampir 1.000 Meter)
- Sampai di Pantai Randuputih sambil menunggu barisan Pawai Budaya dari Urutan 01 s/d 13 , diadakanlah acara Ritual yang dikemas sebagai berikut:
- Pembukaan Acara
- Sambutan Kepala Desa
- Ngaji Tujuh Surat
- Doa Bersama ( Do’a Sapujagat Pelepasan Ayam Pilihan )
- Proses Larung Sesaji di iringi lantunan Gamelan Wayang Kulit Dengan gending Sukmo elang
- Hiburan :
- Musik (Elektone)
- Ketoprak Rukun Famili Madura
- Ketoprak Rukun Budaya (Resepsi Bersih Desa / Petik Laut
SUSUNAN ACARA BERSIH DESA /PETIK LAUT
“PRABU RANDUPUTIH”
(Pawai Rampak Budaya Randuputih)
- Pra Acara :
- Berbagai Lomba yang berkaitan dengan Bersih Desa/Petik Laut
- Acara :
- Khotmil Quran
- Istoghosah yang dilanjutkan dengan Ziaroh para leluhur Desa (Dikuti oleh Semua Panitia dan Tokoh Agama serta Tokoh Masyarakat maupun Pemuda)
- Sesajen yang akan dilarung terlebih dahulu ditaruh di Perahu , dengan Start yang telah ditentukan , selanjutnya di arak menuju Pantai Randuputih. (yang di iringi oleh beberapa Barisan)
- Barisan Pertama Kepala Desa beserta Istri yang di apit Oleh 2 Pemuda yang membawa Tombak.
- Barisan Perangkat Desa beserta Istri /Suami
- Barisan Pembawa Sesajen dari Unsur Pemuda dan Pemudi Pilihan perwakilan Rt
- Kenong Telok
- Pawai Rampak Budaya “PRABU RANDUPUTIH”
Perwakilan dari 13 Rt yang ada di Desa Randuputih
- Sampai di Pantai Randuputih barisan Pawai Budaya dari Urutan 01 s/d 13 , dilanjutkan acara Ritual yang dikemas sebagai berikut:
- Pembukaan Acara
- Sambutan -sambutan
- Ngaji Tujuh Surat
- Doa Bersama ( Do’a Sapujagat Pelepasan Ayam Pilihan )
- Proses Larung Sesaji di iringi lantunan Gamelan Wayang Kulit dengan gending Sukmo Elang
- Hiburan :
- Musik (Elektone)
- Ketoprak Lokal maupun Luar Daerah
- Resepsi Bersih Desa / Petik Laut
Berbagai nilai luhur Jawa tersebut diharapkan dapat diresapi sebagai cerminan dari masyarakat Indonesia yang jujur dan benci korupsi. Kiat kiat kami adalah untuk membangkitkan kembali semangat pitutur luhur dalam upaya pemberantasan korupsi.
Dari makna Kearifan Lokal yang ada dalam hal Seni dan Budaya kami para Pelaku Seni dan Budaya yang ada di desa Randuputih,
Acara Petik laut / Bersih Desa didalamnya juga kami tidak henti untuk mensisoalisasikan ''Anti Korupsi" yang dimana dalam kesempatan ini kami sama - sama belajar ada nya beberapa nilai prinsip dalam pelaksanaan Anti Korupsi yaitu Jujur, Bertanggung jawab, Disiplin, Mandiri, Kerja Keras, Sederhana, Berani, Peduli dan Adil.
dalam hal ini mempunya Komitmen untuk memrangi Korupsi melalu Seni dan Budaya Lokal yang ada di Desa Randuputih, adapun Komitmen tersebut tersaji pada Slogan Kami :
- Korupsi melukai hati rakyat, bukan hatimu sendiri. Karena hati para koruptor sudah tidak mempan untuk dilukai.
- Cintailah Seni dan Budaya karena kebencian hanya ada pada
- Kita patut Bangga berada di bagian Seni dan Budaya , tapi tidak bangga terhadap Korupsi
- Kami Cinta Seni dan Budaya , tapi Kami tetap Benci Koruptor
Randuputih, 07-05-2024
Satri@781